Wednesday, October 14, 2009

Sayunya Hati


Setiap kali balik kerja, bila pengawal tarik palang dan angkat tangan ucap selamat jalan, hati terasa tersentuh. Setiap kali melihat pengawal itu, sayu tidak terkata. Mana tidaknya, sejak mula bekerja ada satu memori yang tidak pernah lekang dari ingatan. Seorang budak tingkatan 6 yang cerdas, ceria, dan pintar, tiba-tiba hilang ingatan. Tiba-tiba tidak kenal kami, tidak juga kenal kaum keluarganya. Si ayah yang malang dengan sangat sedihnya, minta nasihat dari my sleeping partner. Sangat berharap si anak akan kembali pulih, kalau tidak dalam masa terdekat tapi satu hari akan dapat diubati juga hendaknya.

Masa berlalu, tinggallah kenangan itu menjadi memori kekal sehingga ke hari ini, hampir tiga puluh tahun sudah. Alangkah kecilnya dunia ini. Alangkah besarnya kekuasaan Allah, budak itu tanpa aku sedari, menjadi pengawal yang setiap hari aku jumpa. Sayunya melihat wajah tenang budak itu. Sayunya mengenangkan nasib yang ditakdirkan kepadanya. Tapi syukur padaMu ya Allah, kerana budak itu telah ada kehidupannya yang tidaklah seteruk yang aku banyangkan. Subhanallah! Alhamdulillah.

No comments:

Post a Comment